Catatan terawal mengenai aktivitas
pengangkutan laut menyebut pengangkutan barang-barang untuk perdagangan;
bukti-bukti sejarah dan arkeologi membuktikan bahwa kegiatan ini sudah meluas
pada awal abad ke-1 SM. Keinginan untuk mengoperasikan rute
perdagangan untuk jarak yang lebih jauh dan pada lebih banyak musim memotivasi
perbaikan dalam desain kapal pada masa Zaman
Pertengahan.
Sebelum pertengahn abad ke-19,
kasus-kasus pembajakan
mengakibatkan kapal-kapal harus dipersenjatai, kadang dengan berat, seperti pada
kasus Galleon Manila dan East Indiamen.
Pembajakan masih sering terjadi di lautan
sekitar Asia, terutamanya di Selat Malaka. Pada tahun 2004, pemerintah negara-negara
yang berbatasan dengan selat ini - Singapura, Indonesia dan
Malaysia
setuju untuk memberikan perlindungan lebih kepada kapal-kapal yang melintasi
selat tersebut.
Bangunan kapal
Badan kapal pada umumnya adalah sebuah tempat atau bejana yang berdinding tipis, kedap air dan diisi muatan, penumpang, mesin dan tempat tinggal awak kapal serta peralatan kapal yang sesuai dengan tujuan pembangunannya. Nama-nama dan istilah bagian-bagian kapal adalah seperti di bawah ini :
Badan kapal pada umumnya adalah sebuah tempat atau bejana yang berdinding tipis, kedap air dan diisi muatan, penumpang, mesin dan tempat tinggal awak kapal serta peralatan kapal yang sesuai dengan tujuan pembangunannya. Nama-nama dan istilah bagian-bagian kapal adalah seperti di bawah ini :
Gambar 1. Susunan umum kapal
Bagian-bagian Kapal
1. Tiang (Mest)
2. Anjungan (Wheel House)
3. Kepala Palka (Fish Hatch)
4. Deck Akil (Fore Castle Deck)
5. Winch Jangkar (Winch Less)
6. Gudang (Store)
7. Bak Rantai Jangkar (Chain Locker)
8. Tangki Bahan Bakar (Fuel Oil Tank)
9. Penggulung Tali Pancing (Line Hauler)
10. Palka Ikan (Fish Hold)
11. Ruang Mesin Pendinginan Cepat (Quick
Freezing Room)
12. Ruang Mesin Pendingin (Refrigerating
Machine Room)
13. Ruang Mesin (Engine Room)
14. Dasar Berganda (Double Bottom)
15. Ruang Makanan (Mess Room)
16. Tangki Air Tawar (Fresh Water Tank)
17. Gudang Persediaan Makanan (Provision
Store)
18. Ruang Mesin Kemudi (Steering Engine
Room)
19. Daun Kemudi
20. Baling-baling (Propeller)
21. Ruang Anak Buah Kapal (Crew Space)
22. Geladak Utama (Main Deck)
23. Geladak Jembatan (Bridge Deck)
24. Linggi Haluan (Stem)
25. Lunas (Keel)
26. Linggi Buritan (Stern Post)
27. Linggi Baling-baling (Propeller Post)
28. Sekat Pelanggaran (Collision Bulk Head)
29. Sekat Kedap Air (Transversal Bulk Head)
2. Istilah-istilah penting dalam
Bangunan Kapal
a. Lambung Kapal
Badan kapal biasanya panjang dan simetris
terhadap bidangtengah memanjang kapal. Kapal pada umumnya di bagian tengah
berbentuk persegi panjang dengan kedua sudut dibawahnya dibulatkan. Dihaluan
dan buritan bentuknya mendekati huruf V (fi). Bagian depan disebut HALUAN,
bagian belakang disebut BURITAN, bagian bawah
disebut ALAS, dan kedua dinding
disamping disebut SISI atau LAMBUNG. Alas bersama lambung kiri
dan kanan disebut KULIT LUAR. Kulit luar yang berada di atas permukaan
air atau jarak vertikal seluruh lambung kapal yang diukur dari tepi deck ke
garis muat disebut
LAMBUNG BEBAS (FREE BOARD). Kulit kapal baja masing-masing pelatnya dapat dihubungkan dengan
cara las atau cara keling. Cara las adalah menghubungkan pelat setelah terlebih
dahulu bagian pelat yang akan disambung dicairkan, dan cara keling adalah
menyambung pelat menggunakan paku keling.
b. Geladak
Lapisan yang menghubungkan bagian atas
kapal disebut DECK atau GELADAK. Geladak ditopang oleh balok
geladak. Geladak dibuat tidak datar, akan tetapi melengkung ke arah
melintang yang disebut CEMBUNG GELADAK dan mendukung ke arah memanjang
disebut LENGKUNG GELADAK atau GAING. Geladak paling atas yang
menerus sepanjang kapal disebut GELADAK UTAMA dan geladak yang
terletak di atas ruang timbul disebut GELADAK KIMBUL, di atas
ruang akil disebut GELADAK AKIL, di atas anjungan disebut GELADAK
JEMBATAN dan geladak untuk menempatkan sekoci disebut GELADAK
SEKOCI.
c. Kimbul
KIMBUL adalah
bangunan yang berdinding tipis selebar kapal di atas geladak utama yang berada
di bagian buritan, di bagian tengah adalah ANJUNGAN dan di depan adalah AKIL.
Pada geladak utama dibuat lubang palka untuk lewat barang muatan kapal ke dan
dari
dalam palka. Lubang palka diberi penutup
palka.
Gambar 2. Bangunan atas kapal
d. Dasar Berganda
DASAR BERGANDA (Double Bottom) adalah dasar yang rangkap dua. Sebelah luar alas
kapal dan sebelah dalam alas dalam (Top Tank) digunakan untuk :
1. Mempertinggi keselamatan kapal di dalam
pelayaran bila terjadi kerusakan pada dasar kapal.
2. Sebagai tempat “air ballast” bila kapal
berlayar tanpa muatan.
3. Sebagai tempat penyimpanan bahan bakar,
minyak pelumas dan air tawar.
4. Dengan diisinya ruang dasar berganda
dengan muatan cair dapat memperbaiki stabilitas.
Gambar 3. Dasar berganda
e. Ruang Pemisah (Cofferdam)
Ruangan yang terdapat pada dasar berganda
untuk memisahkan tangki-tangki yang diisi dengan cairan yang berbeda jenis.
Gambar 4. Cofferdam
f. Sekat Kedap Air (Bulk Head)
Ada 2 (dua) macam sekat kedap air yaitu :
1. Sekat Kedap Air Melintang (Transversal
Bulk Head)
2. Sekat Kedap Air Memanjang (Longitudinal
Bulk Head)
Sekat kedap air berguna untuk :
- Membagi kapal atas beberapa bagian
(Kompertment) yang kedap
air.
- Menambah kekuatan melintang kapal
- Mencegah atau membatasi menjalarnya api
apabila terjadi kebakaran dan air apabila terjadi kebocoran pada salah satu
ruangan.
Banyaknya sekat kedap air melintang yang
harus dipasang menurut ketentuan SOLAS adalah :
2.1 Satu buah sekat pelanggaran (Collision
Bulk Head)
2.2 Satu buah sekat kedap air kamar mesin
bagian depan
2.3 Satu buah sekat kedap air kamar mesin
bagian belakang
2.4 Satu buah sekat kedap air belakang
(After Peak Bulk Head)
Gambar 5. Sekat melintang kapal
g. Tangki Ceruk (Peak Tank)
Tangki Ceruk ada 2 macam antara lain :
Ceruk Haluan (Fore Peak Tank), yaitu tangki
yang dibatasi bagian depan oleh linggi haluan dan di belakang oleh sekat
pelanggaran. Ceruk haluan dipergunakan untuk tangki ballas atau bak rantai
jangkar.
1. Ceruk Buritan (After Peak Tank) yaitu,
tangki yang dibatasi oleh linggi buritan dan dinding sekat kedap air belakang.
Ceruk buritan berguna untuk air ballast.
Gambar 6. Ceruk
h. Linggi
Badan kapal dilengkapi oleh bagian depan
dengan linggi haluan (Stem) dan bagian belakang dengan linggi buritan (Stern
Post) yang merupakan ujung-ujung yang kokoh untuk suatu kapal.
1. Linggi Haluan (Stem)
Ada beberapa bentuk linggi haluan yang kita
ketahui yaitu :
Gambar 7. Bentuk linggi haluan
Keterangan :
a.1. Linggi tegak (Vertical Stem)
a.2. Linggi condong (Racked Stem)
a.3. Linggi bulba (Bulb Stem)
a.4. Linggi Maier (Maier Stem)
a.5. Linggi Gunting (Clipper Stem)
a.6. Linggi Pemecah Es (Ice Breaker Stem)
2. Linggi Buritan (Stern Post)
Ada beberapa bentuk linggi buritan antara
lain :
Gambar 8. Bentuk linggi buritan
Keterangan :
b.1. Bentuk Eliptik.
b.2. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi
imbang.
b.3. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi
gantung.
b.4. Bentuk Balok Lintang (Transom)
i. Kemudi
Kemudi berfungsi untuk mengolah gerak
kapal. Untukmenggerakkan daun kemudi yang berada di bawah permukaan air,
dipergunakan mesin kemudi yang dihubungkan dengan poros kemudi pada ruang mesin
kemudi. Mesin kemudi dapat dioperasikan dari ruang
nahkoda yang berada di anjungan.
Ada bermacam-macam bentuk dan jenis daun
kemudi antara lain :
Gambar 9. Bentuk dan jenis kemudi
j. Kamar Mesin
Mesin kapal mempunyai ruangan tersendiri
yang disebut kamar mesin. Dalam kamar mesin ini diletakkan Mesin Induk (Main
Engine), mesin Bantu (Auxilary Engine), pompa-pompa, kompresor dan
sebagainya. Lebar kamar mesin selebar kapal
sedangkan panjangnya kurang lebih 15 % dari panjang kapal. Adapun letak kamar
mesin ini ada di belakang atau ditengah-tengah kapal. Pada kapal ikan, umumnya
ditempatkan di tengah, hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada
anak buah kapal agar dapat bekerja di bagian
belakang pada kapal ikan.
Gambar 10. Kamar mesin
j. Palka Ikan
Ruang palka (ruang muat) adalah ruangan
dibawah geladak gunanya untuk tempat menyimpan muatan kapal. Barang muatan
harus dapat tersimpan dengan baik, tidak rusak dan tidak busuk. Karena itu
ruangan palka harus dapat memenuhi beberapa persyaratan
tertentu diantara ialah :
- Ruang palkah harus kedap air, artinya
barang yang ada di dalam ruang palka tersebut harus dapat dijamin tidak
kemasukan air.
- Ruang palka harus tidak mudah terpengaruh
panas dari luar sehingga es yang di dalam palka tidak mudah mencair atau suhu
yang rendah di dalam palka tidak mudah berubah naik.
Gambar 11. Palka ikan
c. Rangkuman
Bangunan kapal terdiri dari :
- lambung kapal
- geladak
- kimbul
- dasar berganda
- ruang pemisah
- sekat kedap air
- tangki ceruk
- linggi
- kemudi
- kamar mesin
- palkah
Konstruksi Kapal
Kontruksi kapal merupakan rangkaian antara
bagian-bagian konstruksi satu dengan lainnya. Bagian-bagian konstruksi kapal
tersebut dapat digolongkan menjadi dua kekuatan konstruksi yaitu bagian
konstruksi yang merupakan kekuatan memanjang dan bagian konstruksi yang
merupakan kekuatan melintang.
a. Bagian konstruksi memanjang
1. Kapal Kayu
Gambar 12. Konstruksi lunas kapal kayu
Gambar 13. Konstruksi buritan kapal kayu
2. Kapal Baja
Gambar 14. Konstruksi membujur kapal baja
Gambar 15. Konstruksi linggi buritan dan
haluan kapal baja
b. Bagian Konstruksi Melintang
1. Kapal Kayu
Gambar 16. Konstruksi melintang kapal kayu
Keterangan:
1. Lunas Luar (Keel)
2. Lunas Dalam (Keelson)
3. Gading-gading (Frame)
4. Wrang (Floor)
5. Balok Geladak (Deck Beam)
6. Pelat Lutut (Beam Knee)
7. Galar Bilga (Bilga Strake)
8. Tutup Sisi Geladak (Water Way Plank)
9. Lajur Atas (Sheer Strake)
10. Galar Utama (First Clamp)
11. Galar Utama II (Second Clamp)
12. Papan Kulit (Seel Plank)
13. Lajur Pengapit Lunas (Gar Board Strake
Plate)
14. Lunas Sisi Dalam (Side Keelson)
15. Balok Lantai Ruang Ikan (Fish Hold
Floor)
16. Penumpu Gilder Lantai Ruang Ikan (F.H.
Hold Floor)
17. Papan Lantai Ruang Ikan (F.H. Floor
Plank)
18. Papan Geladak (Deck Plank)
19. Penahan Pagar (Stanchion)
20. Papan Pagar / Kubu (Bulwark Plank)
21. Penumpu Sisi Samping (Side Girder)
22. Pendukung Tangki Tank (Support)
23. Pelat Tangki (Plat Tank)
24. Penegar Tangki (Tank Stiffener)
25. Dudukan Mesin (Engine Bed Break)
26. Wrang Pondasi Mesin (Floor Engine Bed)
27. Beam For Floor
28. Papan Lantai (Sloor Plank)
29. Lutut Baja (Steel Bracket)
30. Penutup Atas Ruang Ikan (Upper Ceiling)
31. Lantai Penutup Ruang Ikan (F.H. Floor
Ceiling)
2. Kapal Baja
Gambar 17. Konstruksi melintang kapal besi
Gambar 18. Konstruksi wrang plat
Gambar 19. Konstruksi wrang terbuka
Gambar 20. Konstruksi wrang kedap air
Gambar 21. Konstruksi sekat lintang tengah
Gambar 22. Konstruksi sekat ceruk haluan
c. Rangkuman
Konstruksi kapal terdiri dari :
1. Konstruksi membujur :
a) Lunas
b) Lunas sayap
c) Linggi
d) Balok kayu mati
e) Balok poros baling-baling
f) Kulit
g) Plat / papan geladak
h) Senda
i) Sekat membujur
2. Konstruksi melintang :
a) Wrang
b) Gading-gading
c) Balok geladak
d) Lutut
e) Sekat melintang
No comments:
Post a Comment